Pernah
memperhatikan jumlah pemakaian / penggunaan daya pada rekening
listrik rumah anda? Bagaimana angka tersebut dapat terbentuk dan
darimana asalnya? Jawabannya mudah saja, yaitu dari perangkat
elektronik yang dipakai di dalam rumah. Seperti lampu, televisi,
lemari es, mesin cuci, kipas angin dsb.
Jika
kita membeli perangkat elektronik, seperti televisi, terdapat banyak
tulisan kecil yang tercetak pada stiker di belakangnya. Salah satu
dari tulisan tersebut kurang lebih seperti ini :
POWER
: 100 – 240V – 50/60Hz, 135 W.
Sedangkan
pada meteran listrik, terdapat beberapa angka yang selalu diakhiri
dengan tulisan KWH yang merupakan singkatan dari Kilo Watt Hour.
Bagaimana
hubungan antara Watt pada perangkat elektronik dengan Kilo Watt Hour
pada meteran listrik?
Pemahaman
Kilo Watt Hour pada meteran adalah pemakaian daya (Watt) sebanyak 1
Kilo (1.000 Watt) dalam rentang waktu 1 jam (Hour) atau 60 menit.
Untuk mengetahui nilai pemakaian daya (Watt) sebuah perangkat
elektronik ke dalam format nilai kWh sebagaimana yang tertera di
meteran, maka kita juga harus mengetahui lama waktu pemakaian
perangkat elektronik tersebut setiap jam-nya. Dengan demikian,
default nilai waktu dan pembagi untuk
meng-konversi-kan jumlah pemakaian Watt perangkat elektronik ke dalam
nilai kWh adalah : setiap
Watt yang terpakai selama 1 (satu) jam harus dibagi 1.000
(kilo).
Jika
nilai lama waktu pemakaian Watt kurang dari 1 jam (dalam satuan
menit), maka terlebih dulu nilai tersebut dikonversikan ke dalam
satuan jam (terlebih dulu dibagi 60 menit).
Dengan
asumsi seperti contoh keterangan pada stiker di belakang televisi
tadi, cara menghitung jumlah daya yang terpakai sesuai spesifikasi
tersebut adalah sbb.:
-
pemakaian per menit : (135 Watt / 1.000) x (jumlah menit / 60)
-
pemakaian per jam : (135 Watt / 1.000) x 1 jam
-
pemakaian per hari : (135 Watt / 1.000 ) x jumlah jam
-
pemakaian per bulan : pemakaian per hari x 30 hari
Sehingga,
untuk pemakaian televisi selama 8 jam 30 menit dalam sehari, maka
perhitungannya nilai yang akan tercatat di meteran adalah sbb. :
pemakaian
per hari :
=
(135 Watt / 1.000 ) x (8 jam + (30 menit/ 60))
= 0,135 kWh x 8,5 jam
= 1,1475 kWh per hari
= 0,135 kWh x 8,5 jam
= 1,1475 kWh per hari
pemakaian
per bulan :
=
1,1475 kWh x 30 hari
= 34,425 kWh per bulan
= 34,425 kWh per bulan
*)
asumsi 1 bulan = 30 hari
Jadi,
televisi memang harus meng-konsumsi
(memakai) listrik sebesar 135 Watt untuk bisa menyala dan saat sedang
menyala. Namun, konsumsi listrik tersebut baru akan dihitung di
meteran sebesar satu per seribu-nya setelah televisi menyala selama
rentang waktu satu jam (60 menit). Dan, nilai yang dicatat di meteran
adalah sebesar satu per seribu dari 135 Watt, yaitu : 0,135
kWh, bukan 135 kWh.
Seperti
itulah konsep merumuskan pemakaian daya perangkat elektronik di rumah
dalam satuan Watt, yang kemudian dikonversikan lalu dicatat ke dalam
satuan Kilo Watt Hour (kWh) di meteran PLN.
Konsumsi Daya Strika Listrik…
Perhitungan
pada perangkat elektronik dengan fitur otomatis (mis strika), anda
harus memiliki perkiraan rata-rata lama waktu yang dibutuhkan saat
lampu otomatis mulai menyala kemudian mati dan kembali menyala.
Misalnya
pemakaian strika 350 Watt dengan selang waktu lampu otomatis 2 menit
menyala – 2 menit mati – kembali menyala = 4 menit total satu
siklus, maka perhitungan rata-rata pemakaian daya adalah :
-
pemakaian per menit : (350 Watt / 1.000) x (((jumlah menit / 4) x 2) / 60)
-
pemakaian per jam : (350 Watt / 1.000) x ((60 / 4) x 2) / 60)
-
pemakaian per hari : (350 Watt / 1.000) x ((60 / 4) x 2) / 60) x jumlah jam
-
pemakaian per bulan : pemakaian per hari x 30
Contoh Kasus I :
pemakaian
strika 350 watt dalam sehari = 30 menit :
=
(350 Watt / 1.000) x (((30 / 4) x 2) / 60)
= 0,0875 kWh per hari
= 0,0875 kWh per hari
sehingga
perhitungan sebulan menjadi :
=
0,0875 kWh x 30 hari
= 2,625 kWh per bulan
= 2,625 kWh per bulan
Contoh Kasus II.A. :
pemakaian
strika 350 watt dalam sehari = 3 jam :
= (350
Watt / 1.000) x (((60 / 4) x 2) / 60) x 3 jam
= 0,525 kWh per hari
= 0,525 kWh per hari
sehingga
perhitungan sebulan menjadi :
=
0,525 kWh x 30 hari
= 15,75 kWh per bulan
= 15,75 kWh per bulan
Tidak
semua perangkat strika memiliki perbandingan jeda waktu menyala dan
mati yang sama. Ada beberapa model perangkat strika memiliki fitur
unik, seperti bagian untuk pelicin terbuat dari bahan logam penyimpan
panas. Fitur seperti ini, umumnya dapat ditemukan pada perangkat
strika berdaya besar namun mengkonsumsi daya listrik dalam waktu
relatif sebentar dengan jeda waktu stand-by lebih lama.
Misalnya,
strika berdaya 750 Watt dengan waktu pemanasan awal selama 3 menit.
Konsumsi daya selanjutnya, hanya berlangsung 0,5 menit dan jeda waktu
stand-by selama 2 menit. Maka perhitungan satu siklus menyala –
mati – kembali menyala adalah 2,5 menit. Dalam 1 jam (60 menit),
siklus ini terjadi sebanyak :
=
60 menit / 2,5 menit
= 24 kali
= 24 kali
Maka,
total waktu strika menyala dan mengkonsumsi daya selama satu jam
adalah hanya selama :
=
24 x 0,5 menit
= 12 menit saja.
= 12 menit saja.
Dengan
demikian, nilai pemakaian daya yang sebenarnya strika berdaya 750
Watt tersebut selama 1 jam adalah sebesar :
=
((750 Watt / 1.000) x (12 menit / 60))
= 0,15 kWh atau 150 Watt per jam saja.
= 0,15 kWh atau 150 Watt per jam saja.
Jika
dibuat rumus berdasarkan nilai awal konsumsi daya strika yang sebesar
750 Watt, maka akan seperti di bawah ini cara penyajiannya :
-
pemakaian per menit : ((750 Watt / 1.000) x (12 menit / 60)) x jumlah menit / 60
-
pemakaian per jam : ((750 Watt / 1.000) x (12 menit / 60))
-
pemakaian per hari : ((750 Watt / 1.000) x (12 menit / 60)) x jumlah jam
-
pemakaian per bulan : jumlah pemakaian per hari x 30 hari
Namun,
jika rumus dibuat setelah perhitungan siklus nyala-mati strika selama
satu 1 jam dikerjakan, maka akan seperti ini penampakannya :
-
pemakaian per menit : 0,15 kWh x (jumlah menit / 60)
-
pemakaian per jam : 0,15 kWh
-
pemakaian per hari : 0,15 kWh x jumlah jam
-
pemakaian per bulan : jumlah pemakaian per hari x 30 hari
Hasil
akhir dari kedua rumus adalah sama. Bedanya, detail rumus pertama
biasa digunakan untuk pemrograman komputer. Sedangkan detail rumus
kedua biasa ditemukan untuk perhitungan manual dari soal matematika
pada umumnya.
Contoh Kasus II.B :
pemakaian
strika 750 Watt dalam sehari = 3 jam :
=
((750 Watt x 1.000) x (12 / 60)) x 3 jam
= 0,15 kWh x 3 jam
= 0,45 kWh per hari atau 450 Watt per hari
= 0,15 kWh x 3 jam
= 0,45 kWh per hari atau 450 Watt per hari
sehingga
perhitungan pemakaian dalam sebulan menjadi :
=
0,45 kWh x 30 hari
= 13,5 kWh per bulan
= 13,5 kWh per bulan
Untuk
hasil yang lebih mendekati, tambahkan nilai proses pemanasan selama 3
menit di awal pemakaian sebesar :
=
(750 Watt / 1.000) x (3 menit / 60)
= 0,0375 kWh.
= 0,0375 kWh.
Sehingga
untuk perhitungan pemakaian sehari selama 3 jam menjadi :
=
0,45 kWh + 0,0375 kWh
= 0,4875 kWh atau 487,5 Watt per hari.
= 0,4875 kWh atau 487,5 Watt per hari.
Maka,
dalam sebulan menjadi :
=
0,4875 kWh x 30 hari
= 14,625 kWh.
= 14,625 kWh.
Konsumsi Daya Teko Listrik dan Lemari Es / Kulkas…
Perangkat
elektronik (yang berdaya besar) yang dipakai hanya sebatas saat
dibutuhkan, tidak akan meng-akumulasi-kan pemakaian secara ekstrim.
Misalnya seperti teko listrik berdaya 600 Watt yang menyala dalam
waktu 10 menit dan akan mati secara otomatis. Jika digunakan hanya
sekali dalam sehari maka :
Contoh Kasus III :
pemakaian
per hari :
=
(600 Watt / 1.000) x (10 menit / 60)
= 0,1 kWh per hari
= 0,1 kWh per hari
sehingga
pemakaian per bulan :
=
0,1 x 30 hari
= 3 kWh per bulan.
= 3 kWh per bulan.
Berbeda
halnya dengan lemari es. Walau pun konsumsi daya dibutuhkan relatif
kecil (rata-rata konsumsi daya listrik 75 Watt), lama nyala yang
dibutuhkan dalam sehari adalah 24 jam. Sehingga perhitungannya adalah
:
Contoh Kasus IV :
pemakaian
per hari :
=
(75 Watt / 1.000) x 24
= 1,8 kWh per hari
= 1,8 kWh per hari
sehingga
pemakaian per bulan :
=
1,8 x 30 hari
= 54 kWh per bulan.
= 54 kWh per bulan.
Konsumsi Daya Adaptor pada Laptop / Notebook & PSU pada PC Desktop…
Pada
beberapa perangkat elektronik tertentu seperti laptop, sumber daya
selain baterei, menggunakan adaptor sebagai input daya agar dapat
dinyalakan langsung dari stopkontak. Besar daya yang dikonsumsi
sebenarnya, ditunjukkan oleh tulisan INPUT bukan OUTPUT sebagaimana
tercetak pada stiker yang menempel di badan adaptor.
Misalnya :
Misalnya :
INPUT
: 100-240V ~ 1.6A 50/60Hz
OUTPUT : 19.0V — 4.74A 90W Max.
OUTPUT : 19.0V — 4.74A 90W Max.
Satuan
daya yang dicontohkan di atas menggunakan satuan Ampere. Untuk
mengetahui pemakaian dalam satuan Watt, harus dikonversi terlebih
dulu menggunakan rumus :
Voltase
x Ampere = Watt
Dengan
asumsi voltase pada umumnya adalah 220 Volt, maka pemakaian daya
sebenarnya untuk mengoperasikan langsung dari stopkontak adalah :
220
Volt x 1,6 Ampere = 352 Watt
Dengan
demikian, perhitungan pemakaian daya menjadi :
-
pemakaian per menit : (352 Watt / 1.000) x (jumlah menit / 60)
-
pemakaian per jam : (352 Watt / 1.000) x 1
-
pemakaian per hari : (352 Watt / 1.000) x jumlah jam pemakaian dalam sehari
-
pemakaian per bulan : pemakaian per hari x 30
Contoh Kasus V :
Untuk
pemakaian laptop selama 5 jam dalam sehari :
=
(352 Watt / 1.000) x 5 jam
= 0,352 kWh x 5 jam
= 1,76 kWh per hari
= 0,352 kWh x 5 jam
= 1,76 kWh per hari
sehingga
pemakaian per bulan :
=
1,76 kWh x 30 hari
= 52,8 kWh per bulan
= 52,8 kWh per bulan
Uraian
lebih detail tentang konsumsi listrik adaptor laptop ini, dapat
dibaca di artikel Cara
Menghitung Biaya dan Konsumsi Listrik Laptop.
Sedangkan
konsumsi / pemakaian daya untuk PC Desktop anda harus mengetahui
besar kapasitas dari Power Supply Unit (PSU) yang ada di dalam CPU.
Anda dapat membaca ulasannya lebih lengkap di artikel Power
Supply Unit, Kapasitas Listrik dan Stabilizer.
Konsumsi Daya Pompa / Mesin Air…
Konsep
yang mirip digunakan juga pada konsumsi daya mesin pompa air sumur.
Namun, biasanya unit ini menggunakan satuan VA (Volt Ampere) sebagai
satuan input daya. Stiker yang menempel di badan pompa, biasanya
hanya mencantumkan nilai OUTPUT yang dapat dihasilkan oleh mesin.
Untuk mengetahui besaran nilai INPUT-nya, anda harus mencari (jika
dicantumkan) pada lembar manual.
Perangkat
yang menggunakan satuan daya VA, umumnya menyertakan nilai Faktor
Daya (Power Factor) pada lembar manual. Nilai ini berfungsi untuk
mendapatkan nilai daya sebenarnya (Watt) yang dimiliki oleh
perangkat. Anda
harus meng-kali-kan nilai Faktor Daya sesuai dengan yang tertera pada
manual untuk memperoleh daya sebenarnya. Jika nilai Faktor Daya tidak
diketahui / dicantumkan, anda dapat menggunakan angka 0,8 sebagai
nilai Faktor Daya terendah pada umumnya. Rumus yang dipergunakan
adalah :
Volt
Ampere x Faktor Daya = Watt
Pada
umumnya, INPUT daya yang dibutuhkan mesin pompa air sumur berdaya
tarik 9 meter adalah 350 VA. Dengan demikian, besaran daya sebenarnya
(Watt) yang dibutuhkan adalah :
350
VA x 0,8 = 280 Watt
Sehingga,
pemakaian daya sebenarnya adalah :
-
pemakaian per menit : (280 Watt / 1.000) x (jumlah menit / 60)
-
pemakaian per jam : (280 Watt / 1.000) x 1
-
pemakaian per hari : (280 Watt / 1.000) x jumlah jam pemakaian dalam sehari
-
pemakaian per bulan : pemakaian per sehari x 30
Contoh Kasus VI :
Rata-rata
waktu pemakaian pompa selama sehari = 50 menit :
=
(280 Watt / 1.000) x (50 menit / 60)
= 0,28 kWh x 0,83
= 0,23 kWh per hari
= 0,28 kWh x 0,83
= 0,23 kWh per hari
sehingga
pemakaian per bulan :
=
0,23 kWh x 30 hari
= 6,9 kWh per bulan
= 6,9 kWh per bulan
Contoh Kasus VII :
Rata-rata
waktu pemakaian pompa dalam sehari adalah 1 jam 20 menit (80 menit) :
=
(280 Watt / 1.000) x (80 menit / 60)
= 0,28 kWh x 1,33
= 0,37 kWh per hari
= 0,28 kWh x 1,33
= 0,37 kWh per hari
sehingga
pemakaian per bulan :
=
0,37 kWh x 30 hari
= 11,1 kWh per bulan
= 11,1 kWh per bulan
Posting Komentar