Hidup ini, seberapa kecil dan rapuhnya, selalu menyimpan paradoks yang indah.
Di tengah luasnya semesta yang tak terbayangkan, kita hanyalah butiran debu yang terombang-ambing oleh waktu, namun justru dalam keterbatasan itulah maknanya ditemukan.
Hidup yang kerdil ini mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal sederhana: tawa kecil di pagi hari, kehangatan matahari yang menyentuh kulit, atau detik-detik hening yang sering kita abaikan.
Meskipun pendek dan penuh ketidakpastian, setiap momen memiliki kekuatan untuk mengubah, menyembuhkan, atau bahkan merobohkan kita.
Kecilnya hidup bukan alasan untuk menyerah, melainkan alasan untuk menciptakan makna, meski itu hanya seperti lentera kecil yang menyala dalam gelap.
Karena dalam keterbatasan, sejatinya, keajaiban hidup menjadi lebih nyata.
Posting Komentar