Berbagi Juga Berbakti

☺️

Beberapa waktu lalu aku menulis pertanyaan di sebuah forum, pertanyaan yang sebetulnya aku sudah tau jawaban dari seseorang yang berharga bagiku, ya aku tau karena dia sudah menyampaikan perasaannya padaku, dia menyampaikan bahwa aku adalah orang yang bisa merubah prespektif tentang pernikahan.

Yang sebelumnya ia belum ada keinginan untuk menikah segera, entah jalannya bisa begitu pas membawa kami ke tujuan yang lebih baik.

Pertanyaanku dalam forum itu ada 3 jawaban, pertama jawabannya jawabannya yah umum “karena mau punya anak”.

Ini pertanyaanku “Apa sih yang bisa membuatmu merubah pandangan terhadap pernikahan dan kamu jadi mau menikah?

Jawaban kedua “Pandangan saya akan berubah terhadap pernikahan jika di dunia ini semua laki laki setia pada satu wanita dan menjaga batasan dengan perempuan lain yang bukan mahrom, kalau perlu gak usah ada komunikasi kecuali hal penting.

Intinya kalau semua laki laki gak punya sifat pengkhianat dan tukang selingkuh, pandangan saya akan berubah, tapi rasanya itu tidak mungkin.


Jawabannya cukup membantu bagiku. Tapi ada jawaban yang bener bener bikin aku haru dan ini bikin aku semakin merasa bahwa aku harus jadi lebih baik untuknya.


Ini jawabannya

Rencana awal menikah untukku selalu berada di antara dua pilihan, ketika sudah berumur lebih dari 26 tahun (siap mental dan finansial), atau ada seseorang yang meyakinkanku.

Bahkan dulu aku sempat berpikir untuk tidak ingin menikah, serta membiarkan teman dan sahabatku untuk duluan mereka saja yang menikah. Entah apa yang kupikirkan pada saat itu. Haha.

Namun kembali lagi, seseorang yang meyakinkan seperti apa menurut versimu?

Dia yang mampu membimbing ke jalan Allah untuk dunia dan akhirat. Dia yang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan orang lain. Dia yang selalu menepati janjinya, kecil maupun besar perkaranya.

Dia yang begitu menyayangi keluarganya. Dia yang paham akan kewajibannya. Dia yang mau berbagi, ingin belajar dan saling membantu. Dia yang berani membela pasangannya di saat ia tahu bahwa pasangannya tidak bersalah.

Dia yang tahu bagaimana memposisikan dirinya di setiap tempat. Dia yang mengerti bagaimana cara memprioritaskan dan dia yang mengerti bahwa komitmen itu susah, banyak cobaan dan godaan yang datang, namun ia tetap percaya dan berkomitmen pada satu wanitanya.

Ribet banget, kayak ada aja.

Insya Allah ada 😊

Menikah itu sakral. Menikah itu seumur hidup. Menikah itu dilihat Allah dan pihak dua keluarga. Kalau semua keinginanmu ga cocok sama pasanganmu gimana? Kalau dia ga berakhlak gimana? Kalau dia tempramen, abusive, kamu masih mau sama dia?

Engga kan?

Meskipun pada akhirnya kamu tidak bisa mendapatkan 100% kecocokan dengan pasangan yang kamu inginkan. Kenapa? Karena sifat, sikap seseorang selalu berbeda, tidak ada yang sama, bahkan sidik jari yang Allah ciptakan untuk delapan miliar manusia saja semuanya berbeda.

Namun, dari proses perkenalan tersebut itulah, kita jadi tahu sebagian sifat dan sikap dia seperti apa. Yang membuat selisih persenan dari 100% tadi saling kita lengkapi satu sama lain.

Sampai saat itulah, aku berani memutuskan untuk menikah.

Dan saat ini, ada sosok laki-laki yang dikirim Allah lewat jalannya ketika aku berpikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi dengan sengaja. Namun, Allah memberi jalan mempertemukanku dengannya dan dia lah yang meyakinkanku sehingga aku berani memutuskan untuk menikah.

Jawaban tambahan*

Untuk calon suamiku kelak

Mas,

Entah hidup di masa depan akan seperti apa.

Tapi aku yakin bahwa selama mas selalu di samping, menemani sampai akhir aku akan baik-baik saja.

Mas,

Ada beberapa sifat sikapku yang mungkin mas belum tahu karena mas belum bersamaku dari mas membuka mata sampai tertidur kembali, namun ketika mas sudah mengetahuinya dan mas tidak suka dengan beberapa sifat dan sikapku, tegurlah aku.

Mas,

Semua proses yang akan kita hadapi berdua, entah nanti akan bertiga, berempat, atau bersebelas seperti tim sepakbola, aku harap mas tidak berubah ketika aku pertama kali bertemu mas sampai saat ini bersama mas.

Mas,

Ketika masalah dan kecewa datang di dalam hubungan pernikahan, aku harap mas selalu mengkomunikasikan hal tersebut. Aku tidak suka saling diam ketika ada masalah, sekecil apapun, seringan apapun masalah yang mas, aku, atau kita hadapi aku harap kita saling menceritakan hal tersebut.

Mas,

Semua suka duka yang akan terjadi, semoga bisa memperkuat kita sampai tua hingga di alam kubur nanti.

Begitu banyak kehidupan yang aku impikan ketika sudah bersama dengan mas, semoga mas juga begitu.

Semoga segala urusan hari ini, esok, dan seterusnya selalu dipermudah oleh-NYA. Semoga jalan untukmu, aku, keluargamu, keluargaku, dan orang-orang disekeliling selalu dipermudah pula. Aamiin.

Terima kasih untuk tidak berubah menjadi seseorang yang sifat sikapnya tidak ku inginkan.

Terima kasih sudah menjadi baik dan mau belajar lebih baik sejak dulu ku kenal sampai sekarang untuk mas yang selalu menepati janjinya.

With love,

'17499”.


Pasti aku bisa lebih dari apa yang ia tulis itu.


Terima kasih telah menerimaku.


Share this post :

Posting Komentar

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Roni Template | Roni Template
Copyright © 2011. Bagus Kholilul Mustajib - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Roni Template
Proudly powered by Coretan ex Mahasiswa Bodoh